Rhodoy R. Ediyansyah

Kamis, 07 November 2019

Inilah Penyebab Penebalan Dinding Rahim yang Jarang Diketahui

rhodoy.com - Penebalan dinding rahim merupakan suatu kondisi dimana lapisan rahim menjadi terlalu tebal. Meskipun bukan kanker, namun pada beberapa kasus hal ini bisa memicu terjadinya kanker rahim. 

Penebalan Dinding Rahim
Ilustrasi Penebalan Dinding Rahim
Sebagai informasi, saat siklus haid terjadi, tubuh perempuan membutuhkan hormone estrogen dan progesterone. Namun ketika salah satu hormon tersebut ada yang mengalami abnormal, maka bisa berpengaruh pada gangguan proses peluruhan dinding rahim. 

Misalnya ketika hormon estrogen diproduksi secara berlebihan, maka bisa berefek progesteron tidak diproduksi dan lapisan dinding rahim tidak meluruh. Akibatnya dinding rahim menjadi terus berkembang dan menebal.

Dari beberapa pengalaman penderita penebalan dinding rahim, kondisi ini biasanya disebabkan oleh berbagai hal, antara lain:

1. Menjelang masa menopause.
Saat menjelang menopause dimana ovulasi menjadi tidak teratur, resiko wanita mengalami penebalan dinding rahim akan jauh lebih besar. Hal ini lantaran hormon progesterone sudah tidak diproduksi tubuh lagi.

2. Pernah menjalani terapi pengganti estrogen.
Sebagai contoh penggunaan obat-obatan tertentu untuk menggantikan peran hormon estrogen atau menjalani terapi obat untuk perawatan kanker payudara.

3. Periode menstruasi yang tidak lancar.
Hal ini terutama yang berhubungan dengan infertilitas atau sindrom ovarium polikistik.

Penebalan dinding rahim biasanya akan menunjukkan beberapa gejala yang ditimbulkan, seperti pendarahan saat siklus haid yang tiba-tiba hebat dan lebih lama dari biasanya, siklus haid yang lebih pendek dari 21 hari, serta mengalami pendarahan meskipun sudah menopause. 

Sehingga saat Anda mengalami hal-hal tersebut, sebaiknya untuk lebih waspada. Meskipun bisa diatasi dengan menggunakan merk pembalut terbaik, seperti Laurier untuk mengantisipasi kebocoran saat kondisi menstruasi tak terkontrol. 

Namun ada baiknya segera memeriksakan diri ke dokter kandungan untuk mengetahui termasuk dalam kondisi penebalan dinding rahim atau bukan. Dengan memeriksakan diri ke dokter, jika terbukti benar mengalami kondisi penebalan dinding rahim maka bisa segera mendapatkan pengobatan. 

Karena dokter nantinya akan menentukan rencana pengobatan seperti apa yang bisa diambil dengan melihat usia dan tingkat keparahan penebalan dinding rahim atau hiperplasia yang dialami. 

Dari sebagian besar kasus, umumnya kondisi ini diatasi dengan melakukan terapi hormon, seperti terapi progestin melalui oral, suntik ataupun intrauterine, dan lain-lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ingat boss sebelum berkomentar, baca ini dulu
1. Komentar yang relevan dengan tulisan
2. Dilarang live link, komentar yang terdapat link aktif report SPAM, link non aktif tidak akan dikunjungi balik.
3. Dilarang promosi dalam bentuk apapun
4. Dilarang berkomentar SARA, Po*n, J*di, dll
5. Apabila melanggar dihapus dan dilaporkan sebagai SPAM ke Google
6. Tidak perlu nulis link di komentar, yang sudah komentar akan saya kunjungi balik lewat profi google anda.
7. Komentar yang hanya seadanya seperti "Mantab Gan", "Nice Info", dll tidak akan dikunjungi balik.