Rhodoy R. Ediyansyah

Selasa, 28 Juni 2016

Kecanduan Sosial Media? Berarti Anda Dalam Keadaan Bahaya!

Sulit rasanya hidup tanpa tekhnologi, bahkan dalam bidang komunikasipun tekhnologi menjadi satu media yang mutlak keberadaannya. Mengirim pesan tanpa campur tangan tekhnologi acap kali dianggap sudah tak lagi mungkin, bahkan pula ada yang meyakini sesuatu yang mustahil. Setelah pesan singkat yang bermedia telepon genggam, kemudian datang E-Mail atau surat elektronik, lalu Chat atau percakapan cepat. Semakin majunya globalisasi arus tekhnologipun perlahan mulai meninggalkan sikap-sikap maupun perlakuan-perlakuan manusia kuno. Bahkan dalam hal berkomunikasi dengan perlakuan kuno sudah dianggap tidak wajar karena tidak mengikuti alur zaman. Justru teknik komunikasi dengan tekhnologi seperti komputer ataupun telepon genggam malah menjadi suatu pemandangan yang wajar. Padahal tekhnologi-tekhnologi tersebut yang begitu banyaknya belum lama ada di kehidupan masyarakat itu sendiri.

Kecanduan Sosial Media
Ilustrasi Kecanduan Sosial Media
Untuk melakukan komunikasi jarak jauh memang dengan adanya tekhnologi kita selaku manusia yang menuntut kehidupan yang mudah diuntungkan. Manusia tidak lagi kesulitan menanyai kabar sanak kolega yang keberadaannya jauh dari jangkauan diri. Hanya dengan mengirimkan pesan singkat atau menghubunginya melalui telepon, selesai perkara. Tapi bagaimana jika berkomunikasi tidak lagi bertujuan dengan esensi dasar? Seperti berkomunikasi tanpa batas. Bukankah itu meninggalkan tujuan utama dari alat komunikasi tersebut? Di mana alat-alat komunikasi itu tidak lagi untuk mengirimkan kabar atau berita penting.

Semakin jauhnya modernisasi berjalan semakin pula merugikan manusia yang berada di dalamnya. Seperti boomerang, dilempar untuk mengkukuhkan kebaikan tapi justru malah membunuh sang pelempar. Sama dengan tekhnologi, dihadirkan untuk kebaikan manusia malah berbuah kerugian jika tidak ada keseimbangan. Dewasa ini alat-alat komunikasi jarak jauh tidak lagi satu dua media. Namun sudah menjamur bahkan bertambah setiap waktunya. Yang paling populer dan dianggap sederhana serta praktis adalah Media Sosial. Chatting memungkinkan penggunanya berkomunikasi ria tanpa ada batasan yang merumitkan prosesnya. Tidak seperti melakukan pesan singkat atau menelepon yang membutuhkan pulsa sebagai penghantarnya. Chatting hanya memerlukan sambungan internet seperti E-Mail untuk menjalankannya.

Saat ini Chatting dapat dilakukan hampir di setiap sosial media; seperti Facebook, Twitter, Instagram, Blackberry Messenger, Line, What’s app, dan masih banyak lagi. Jika media-media tersebut digunakan dengan batasan yang wajar dengan kurun waktu yang cukup sudah pasti manfaat akan sangat terasa dari media-media itu. Tapi bila digunakan jauh dari garis batas kewajaran serta digunakan sepanjang waktu, jelas sekali kerugian menjadi bayarannya. Kerugian-kerugian yang datang dapat menjangkit ke berbagai aspek diri seseorang.

Kerugian yang dimaksud adalah beragam penyakit yang hadir ke diri seseorang. Kesehatan manusia tanpa disadari terserang baik mental ataupun raga. Chatting dapat membuat mental seseorang terganggu ataupun bermasalah. Dengan hubungan yang erat terhadap media sosial membuat seseorang menjauh dari lingkungan nyatanya. Seorang pelaku media sosial akan berkembang sebagai makhluk anti sosial karena menganggap dunianya adalah di internet dan acuh tak acuh terhadap lingkungan hidup yang ditempatinya.

Selain itu, Chatting dapat menganggu sistem kerja otak seseorang. Seseorang yang menjadikan Chatting sebagai sebuah aktifitas akan memprioritaskan pikirannya terhadap Chatting tersebut. Sehingga pemikirannya hanya membumbung di satu pusat saja dan ini akan sangat besar potensinya terjadi stress.Chatting yang penggunannya cepat dan praktis dapat menciptakan sosok individu pemalas yang tak mempedulikan orang-orang sekitarnya karena lebih dekat dengan teman bicaranya di Chatting.

Selain daripada risiko penyakit yang tidak dapat dirasakan secara nyata, kegiatan Chatting juga mudah menyerang kebugaran jasmani seseorang yang dapat dirasakan secara langsung. Ketika Chatting, seseorang sering kali menundukan kepalanya. Sekilas posisi tersebut tidak bermasalah, tapi aktifitas Chatting yang memungkinkan penggunanya menundukan kepala dalam waktu yang lama dapat mengakibatkan leher tegang dan bisa menjadi keseleo.

Merusak mata. Setiap orang sebenarnya memiliki batasan saat melihat. Nah, saat chat kita terbiasa melihat tulisan yang kecil ditengah paparan cahaya ponsel yang menyilaukan. Kebiasaan seperti ini tenyata menyimpan bahaya bagi tubuh khususnya organ mata. Chat dapat membuat otot mata menegang dan jika kondisi tersebut terjadi dalam waktu lama dan sering maka kesehatan mata akan menurun.

Mengancam Vardiokastular. Tidak hanya kesehatan indera penglihatan saja yang dapat dirusak jika Anda kecanduan chat. Tapi kesehatan kardiovaskulas atau sirkulasi darah juga dapat dirusak oleh kebiasaan chat. Hal tersebut terjadi jika tubuh tidak melakukan pergerakan dalam waktu yang lama dan setiap hari. Saat kardiovaskular mengalami masalah maka itu dapat berakibat langsung pada kesehatan jantung.

Melemahkan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Kecanduan chat dapat menimbulkan risiko yang berbahaya pada tubuh. Selain hal tersebut kecanduan chat ternyata juga dapat membuat kesehatan tubuh secara keseluruhan ikut menurun dan melemah, apalagi jika Anda sudah tahu bahayanya tapi tetap melakukannya.

Lalu, bagaimana bagi yang sudah tercandu?

Saatnya merehabilitas diri anda sendiri. Tidak sulit, namun bagi seorang pecandu cara termudahpun akan tidak mudah. Hanya dibutuhkan tekad anda untuk keluar dari aktifitas buruk tersebut.

Hapus segala aplikasi yang memungkinkan anda untuk melakukan Chatting  di smartphone anda. Jikapun anda masih membutuhkannya cobalah gunakan secukup-cukupnya dan hapus kontak atau teman dan akun sosial media anda yang dirasa tidak berkepentingan. Pastikan hanya kontak seperti orang tua, saudara, sahabat dekat, ataupun klien kerja yang ada di daftar Chatting anda.

Jangan jadikan internet sebagai kebutuhan primer anda layaknya beras. Jika anda punya uang jauh lebih baik bila anda alokasikan ke tabungan. Dewasa ini internet sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat modern, sungguh ironis. Dengan tanpa internet besar peluang bagi anda keluar dari lingkaran globalisasi saat ini, khususnya dunia maya yang rawan bila tidak ada keseimbangan.

Jika anda memang berniat lepas dari ikatan media sosial yang kata orang ‘menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh’. Maka perbanyaklah pertemuan dengan kerabat-kerabat anda dan atur waktu anda agar tidak tersedia waktu kosong yang membuat anda berpikir untuk mengobrol ngalor ngidul di Chatting. Kalau bisa hindari diri anda dengan telepon genggam atau gunakanlah hanya pada saat penting.

Mungkin tiga langkah sederhana tersebut dapat membuat anda melepaskan candu akan komunikasi online yang merugikan waktu-waktu yang anda miliki. Ketimbang memberi perhatian lebih kepada sistem komputer alangkah baiknya dekatkan diri kepada keluarga maupun orang-orang tercinta, maka hidup anda kaya akan makna.

Yang terahir saya minta kritik dan saran yang sifatnya membangun tulisan saya kedepannya. Jika anda seorang blogger yang belum berteman dengan rhodoy.com silahkan follow disini-> http://goo.gl/nZmkXk

1 komentar:

  1. Memang kalau ingin melepaskan dunia dari sosial media tidak semudh membalikkan tangan. Maka perlu berusaha dengan sungguh" menjauhkan semuanya dan kembali ke alam hehe

    BalasHapus

Ingat boss sebelum berkomentar, baca ini dulu
1. Komentar yang relevan dengan tulisan
2. Dilarang live link, komentar yang terdapat link aktif report SPAM, link non aktif tidak akan dikunjungi balik.
3. Dilarang promosi dalam bentuk apapun
4. Dilarang berkomentar SARA, Po*n, J*di, dll
5. Apabila melanggar dihapus dan dilaporkan sebagai SPAM ke Google
6. Tidak perlu nulis link di komentar, yang sudah komentar akan saya kunjungi balik lewat profi google anda.
7. Komentar yang hanya seadanya seperti "Mantab Gan", "Nice Info", dll tidak akan dikunjungi balik.