Mulailah saat masih menjadi
karyawan.
Jika saat ini Anda masih menyandang
status karyawan, jangan buru-buru memutuskan berhenti dari pekerjaan itu.
Namun, mulailah merintis bisnis Anda. Ingat, untuk berbisnis Anda membutuhkan
uang. Sisihkanlah dari gaji Anda untuk membiayai usaha Anda. Ketika bisnis Anda
sudah benar-benar menghasilkan keuntungan yang membuat Anda tak lagi bergantung
kepada gaji, itulah saat yang tepat untuk keluar dari pekerjaan Anda. Sekedar info bagi anda yang ingin sukses, jgn samapai terlewatkan Kumpulan Artikel Motivasi Cara Menjadi Orang Sukses
Jual yang Anda suka.
Banyak pegawai bank yang sukses
membuka bengkel motor. Atau, politikus yang sukses dengan bisnis kulinernya.
Dalam bisnis, passion memainkan peran penting. Mulailah berbisnis
tentang sesuatu yang Anda suka dahulu. Jika Anda suka memancing, mungkin Anda
akan sukses jika membuka toko peralatan pancing.
Jangan sambilan.
Tidak ada bisnis sukses yang dijalan
sebagai sambilan. Meskipun Anda tergolong pemula dalam bisnis, bukan berarti
Anda tidak bisa profesional untuk mengelolanya. Pelajari bisnis Anda, lakukan
riset, buat perencanaan dan diskusikanlah dengan orang-orang yang profesional
di bidang itu. Rutinitas pekerjaan di kantor bukanlah alasan Anda tidak
memiliki waktu untuk menjalankan bisnis Anda. Ingat, dalam bisnis yang
dibutuhkan adalah keseriusan. Jika Anda serius menjalani, maka hasilnya pun
akan “serius”.
Rekrut karyawan dengan baik.
Tanpa memedulikan ukuran usaha Anda,
pada akhirnya Anda akan merekrut karyawan dari luar. Untuk itu, lakukan proses
rekrutmen dengan hati-hati, tanpa tergesa-gesa, dan perlakukan hal tersebut
sepenting saat Anda memulai usaha. Sangat disayangkan sikap pemilik usaha yang
punya visi untuk usahanya, tapi merekrut karyawan yang justru menghalanginya
meraih visi tersebut.
Jual kelebihannya, bukan harganya.
Saat Anda memulai usaha, sudah
sewajarnya Anda frustasi memasarkannya.Tapi, jika Anda bersaing pada harga,
Anda pada akhirnya kan menjual dengan harga pas-pasan atau bahkan di bawah
modal. Kuasai keahlian berkomunikasi dengan pelanggan, untuk menjelaskan bahwa
harga produk Anda lebih tinggi karena memiliki nilai yang lebih baik.
Ketahui angka dasar.
Mengetahui berapa banyak uang
yang Anda butuhkan untuk menjalani usaha – mulai dari sewa toko, listrik,
asuransi karyawan, sampai harga tinta printer, kertas, dan pajak. Lalu bagi
semua itu dengan berapa hari dalam setahun Anda akan buka, dan… itulah angka
dasar – jumlah minimum pendapatan yang Anda butuhkan setiap hari. Jika Anda
tidak pernah berpikir tentang angka dasar, coba pikir ulang.
Gunakan teknologi terbaru.
Teknologi anyar seperti aplikasi dan
penyimpaanan data dengan cloud technology sangat murah dan membuat perusahaan
kecil dapat bersaing dengan perusahaan besar. Manfaatkan teknologi rendah biaya
yang ada di pasaran.
Perlakukan vendor dengan baik.
Perlakukan vendor dan suplier Anda
sebaik mungkin, seperti halnya Anda memperlakukan para pelanggan. Mereka bisa
saja memberikan diskon berdasarkan besarnya volume pemesanan Anda, atau bahkan
demi menjaga hubungan baik, serta berharap ada peningkatan volume di masa
mendatang. Hubungan yang baik membuat mereka juga dapat memahami keterlambatan
pembayaran, bahkan memberikan pengiriman gratis.
Jadilah yang terbaik.
Anda tidak boleh
setengah-setengah.Setiap hal yang Anda lakukan untuk klien harus lah
yangterbaik. Apapun yang Anda buat dan jual, haruslah yang terbaik. Lakukan itu
terus menerus, dan kekuatan word of mouth akan menyebar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ingat boss sebelum berkomentar, baca ini dulu
1. Komentar yang relevan dengan tulisan
2. Dilarang live link, komentar yang terdapat link aktif report SPAM, link non aktif tidak akan dikunjungi balik.
3. Dilarang promosi dalam bentuk apapun
4. Dilarang berkomentar SARA, Po*n, J*di, dll
5. Apabila melanggar dihapus dan dilaporkan sebagai SPAM ke Google
6. Tidak perlu nulis link di komentar, yang sudah komentar akan saya kunjungi balik lewat profi google anda.
7. Komentar yang hanya seadanya seperti "Mantab Gan", "Nice Info", dll tidak akan dikunjungi balik.